Langsung ke konten utama

Sepatu Boots

Dari dulu saya terobsesi sepatu boots dengan variasi bulu-bulu (bagian dalamnya bulu-bulu, bagian atas sepatu (lingkar betis) juga ada bulu-bulunya... baru ngeliat aja udah kebayang anget), kepengen banget punya dan pakai sepatu itu. Beberapa kali mau beli online tapi gak dapat ukuran kaki saya, rata-rata di bawah 39 untuk women.
Waktu ke Beijing dapat sepatu boots ukuran kaki laki-laki, gak gitu nyaman dipakai karena saya beli ukuran 43.. hahaha.... saya beli online pengiriman dari China, baca komen orang-orang katanya ukuran lebih kecil dari size biasanya. Karena saya rencana pake kaos kaki dobel, saya pilih ukuran 43 (sebenarnya cari ukuran 41-42). Ternyata kebesaran !
Nah, mau ke sapporo saya cari lagi yang women, ukuran 41. Dapat ! (sama seperti sebelumnya, pengiriman dari China), eh.... sekitar sebulan kemudian waktu barang sampai di tangan saya dan saya coba, ngepres banget! kalo pake kaos kaki kurang nyaman...
Mendekati keberangkatan, di komunitas yang difollow teman saya ada seseorang upload boots lokal merek N*kha yang katanya nyaman banget dan tidak rembes. Sayapun cari-cari website sepatu itu... ketemu ! Setelah mikir-mikir sejenak, sayapun memutuskan untuk beli mumpung ada sale lagi.... saya merasa beruntung...


Hanya sekitar 2 hari kemudian, boots itupun saya terima. Saat memegang bahannya, saya agak ragu apa benar tidak rembes... Tapi saya tetap berpegang pada catatan tambahan yang tertera di website resmi sepatu ini :
Recommended di pake jalan2 ke tempat yang ada saljunya, karna productnya water resist, jadi aman di pakai.
- Upper: Canvas (Water resist)
- Lining : Air mesh lining
- Inshock : Air mesh + latex foam
- Outsole: Thermoplastic Rubber

OKlah boots pun ikut menyusuri jalan menuju Kyoto. Ahhhh kebetulan sekali hari ke dua di Kyoto salju turun dengan derasnya. Saya pun PD banget mengenakan sepatu boots ini untuk berkelana seharian, melewati tumpukan salju, diguyur salju..... sebenarnya sudah terasa, tapi kepastian baru bisa saya dapat di petang hari saat sampai hotel. Kaos kaki saya basah, kaki saya juga tidak nyaman.... hehehehehehe

Saat di Osaka (Seacle) ada deretan toko sepatu yang memajang boots dengan harga sale.... tergodalah saya (lagi...., maklum aja orang terobsesi). Jelas-jelas boots dengan model yang saya idamkan tidak ada ukuran saya, ada ukuran LL tapi modelnya di bagian betis gak ada bulu-bulunya.... tapi saya tetap pengen boots (padahal waktu kecil saya juga punya sepatu boots untuk musim hujan lho, untuk mejeng juga punya.... jadi bukan masalah keinginan sejak kecil yang belum tersalurkan, kayaknya emang obsesi). Saya pun beli dengan harga 2890 Yen (kenapa juga ngga beli di Rinku yang salenya 2000 Yen). Beli pun sambil ngomel : aku pengen yang ada bulu-bulunya...
Malam harinya kita jalan di Tenjimbashisuji (yang terletak di belakang hotel kami)..... alamak.... di sini boots berderet-deret dan harganya bikin sebel : sekitar Yen 1000-1500. Setiap kita lihat boots itu, kita komen : beda dengan boots yang kita beli...
                          sengaja gak majang foto boots di sini karena sebel kalo inget...

Akhirnya tibalah kita di Sapporo.... aku pake boots !!!! jalanlah kita dari Sapporo station menuju hotel kita di area Odori Park... separuh perjalanan, jempol kaki saya mulai gerah... uhhhh terus! Yup ! sejak petang itu boots pun jadi perangkat saya untuk mengitari Sapporo. Di pikiran saya nanti bahannya akan melar dan boots jadi nyaman dipakai...... kalo boots yang ini gak rembes, tapi ujung kaki saya seperti diremas-remas.... haha

Sehari setelah tiba di tanah air..... kuku jempol kaki saya jadi ungu oleh memar! hahahahaha

akhir kata : masih kepingin BOOTS !

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......