Langsung ke konten utama

Indahnya Badaling Greatwall

Sekali lagi, kami memang sengaja mengunjungi Beijing di bulan Januari, di musim salju. Dan satu tujuan utama kami : Greatwall. Yang terdekat dari Beijing adalah Badaling, jadi kami sudah bersiap-siap untuk menghadapi semua rintangan menuju Badaling Greatwall.
Kami berangkat dari hotel jam 8 pagi. Kami langsung check out dan menitipkan koper-koper kami di Spring time hostel (orangnya baik banget, kami bisa mengambil koper kami sekembali kami dari Badaling). Kami sarapan dulu di Mc Donalds dekat Exit C Dongsi Station. Setelah sarapan, kami menggunakan metro ke Beijing North Station (di map tertulisnya : Xizhimen, jangan cari Beijing North Station ya.... ).
Sesampai di sana, kami berjalan ke luar menuju Station di atas. Kalau sudah punya Yikatong gak perlu antre beli tiket, bisa langsung tunggu.Masuk station, di atas pintu besar menuju peron terlihat jelas papan jadwal keberangkatan kereta S2 menuju Badaling. Kami mendapatkan jadwal jam 10 lebih.


Lumayan juga kami menunggu sekitar 1 jam. Di dekat toilet tampak tersedia tempat pengisian air panas gratis. Banyak orang bawa termos atau bikin mie cup, cukup seduh di situ.


Tak lama, tampak orang-orang mulai mengantre di depan pintu masuk jalur S2. Kamipun cepat-cepat ikut antre, dan tak lama kemudian antrean mengekor semakin panjang. Begitu pintu di buka (20 menit sebelum keberangkatan), bruuuuullll.... semua berlari cepat-cepat menuju kereta. Ternyata berebut kursi ! hehehe seruuu... lari lari di tengah dinginnya - 13 C.
Keretanya bagus, kita dapat kursi untuk 3 orang. Di sebelah saya seorang gadis cantik berasal dari Cina Selatan yang bisa berbahasa Inggris. Senang bisa berkenalan dengan Killy, dia sedang mengunjungi temannya yang sedang kuliah di Beijing. Sebelumnya dia belum pernah ke Badaling Greatwall. Dia bertekad ke sana karena pepatah : He who has never been to the Greatwall is not a true man.

Setelah setengah jam perjalanan, pemandangan mulai beralih ke suasana kota kecil dengan sungai sungainya yang membeku.... salju tampak berceceran di sana sini. Pemandangan yang mempesona. Saya merasa sangat bersyukur karena kami mendapatkan kesempatan menikmati semua ini..
Sampai tiba-tiba Killy berkata kepada saya : Look ! The Greatwall !
Subhanallah.......




Akhirnya kami pun tiba di pemberhentian Badaling Greatwall. Begitu kami keluar dari kereta, hembusan angin yang sangat kuat dan suhu - 16C menyambut kami. Alamak..... beyond SERU ! haha !
Dari stasiun kereta, pintu masuk ke Greatwall belum terlihat. Kami harus berjalan sekitar 1-2km. Orang-orang tampak semangat jalan terus... ya walaupun dingin banget gitu, kami jadi ikut semangat terus berjalan.
Sampai akhirnya tampak gerai KFC, kafe, restoran, toko-toko souvenir...


Lalu tampak tempat antrean pembelian karcis masuk Greatwall.




Ternyata mau foto-foto di bawah suhu seperti ini bukanlah hal mudah. Setiap melepaskan sarung tangan, dalam hitungan belum 10 detik, jari-jari ini terasa membeku... haha !
Jadi kami berkoordinasi, ayo siap-siap mau pose di mana aja dan berapa kali klik !
Semakin mendekati gerbang Greatwall, hembusan angin semakin kuat. Yang paling kuat adalah hembusan tepat di pintu gerbang. Kami harus berpegangan kuat... benar-benar perjuangan...
Lalu.... saat kami sudah ambil posisi untuk berfoto ria...... Ta Ra ....... Batre kamera drop. Kamera gak berfungsi karena suhu yang terlalu dingin. Hehehehehe
Teman saya pantang menyerah, Hp Samsungnya dikempit di ketiak biar cepat hangat.... Ganti saya yang melongo, Kamera DLSR saya gimana ngempitnya.... hahahaha
Jadi, berjam jam kami sibuk menghangatkan Hp dan kamera demi mendapatkan beberapa foto !

Satu yang agak disayangkan, di bawah kami sudah berencana foto berpegangan pintu gerbang Greatwall. Tapi itu mustahil ! boro-boro mau foto, pegangan aja sudah sesusah itu.... hehehehehe

Bayangkan, untuk mengunjungi Greatwall di musim salju saja sudah se'berat' ini. Inipun Badaling, bukan Greatwall di sisi lain yang lebih jauh.... Bagaimana mereka yang dulu membangun Greatwall. Pakaian apa yang mereka kenakan ? Bagaimana mereka mengangkat batu-batu itu ? Membangunnya ?
Speechless..... sulit sekali menemukan kata-kata yang tepat untuk mengomentari Keajaiban Dunia yang satu ini.


Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......