Langsung ke konten utama

Beijing, Tak Terlupakan

BEIJING..... kota yang satu ini menjadi salah satu kenangan terseru dalam hidup saya. Memang, kami memilih mengunjungi Beijing untuk pertama kalinya di musim dingin, di bulan terdingin... Januari.
Ya, kami ingin merasakan sensasi Beijing yang berbeda, yang terunik... yang akan menjadi kenangan seru.

Sejak pertama melewati gerbang pintu pesawat, dinginnya udara Beijing sudah menyapa kulit kami... langsung sensasi seru menggelitik. Kami langsung jadi seperti anak-anak kecil yang lonjak-lonjak kegirangan tahu barang baru....
Yang keliru dari persiapan kami adalah : besarnya kota Beijing. Ternyata kota ini besaaaaaaaar banget. Yang namanya jalan jangan dibandingkan dengan jalan biasa di Indonesia.... dikali 3 aja biar bisa mengira-ngira langkah kaki kita. Di negara sendiri, saya ini gak pinter nyebrang... jadi bisa dibayangin saya nyebrang di Beijing.... hahaha

Suhu pagi itu - 15 C dengan angin yang cukup kuat. Teman saya cek suhu luar dulu dengan melambai-lambaikan tangan dari pintu hotel... sementara saya sudah di luar hotel menikmati dinginnya udara dan hembusan angin... hehehe
Begitu teman saya keluar, dia langsung berteriak : Waaaaaaa... dan lari masuk hotel lagi...
Setelah menunggu beberapa saat, baru dia keluar dan kamipun mulai berpetualang..... hehe

Dongsi Station

Setiap kita hendak masuk Metro, kita harus melewati area pemeriksaan. Bila bawa botol air, petugas akan meminta kita untuk meminum air tersebut. Ternyata pemeriksaan ini untuk jaga-jaga ada yang membawa minuman beracun.
Saya saat itu haus sekali, dan melongo saat ingin minum..... airnya jadi es haha ! tapi seger oy...


Jam 8 pagi kami menuju Tiananmen East Station. Keluar station, tampak beberapa tentara berseragam berbaris, sepertinya patroli rutin... dan beberapa polisi duduk dan sesekali memeriksa bawaan orang yang lalu lalang di sekitar situ. Udara sangat dingin dengan angin yang cukup kuat, jari-jari tangan ini terasa beku bila terlalu lama bersentuhan langsung dengan udara.. untung saya sudah berbekal sarung tangan kaos yang saya beli di Daiso beberapa bulan lalu.
Kami ingin menyebrang ke Forbidden City tapi barisan pengantre tampak mengular..... wadaw.... dengan kuatnya angin seperti ini, bisa-bisa masuk angin sebelum sempat mengunjungi tempat-tempat lain... hehe
Jadinya kami foto-foto aja dari depan...


Setelah puas menikmati dinginnya udara, teman saya memperingatkan wajah saya yang memerah. Kuatir juga jadinya... cepat2 saya balut dengan syal... Gimana kalo nanti kulit wajah saya pecah-pecah..... 
Kami kembali dulu ke hotel untuk memperpanjang waktu tinggal, saya pun sholat Dhuhur dijamak dengan Ashar.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Temple of Heaven. Alamakkkkk.... ternyata tampak Temple of Heaven di tengah-tengah taman. dan taman itu tidak bisa dibilang 'kecil'..... BESARRRR ! dan ngebayangin jalan ke sana...... berapa waktu yang kami butuhkan, padahal kami masih harus ke Pearl Market dan wangfujing...... akhirnya kami putuskan untuk melihat dari kejauhan saja. Dan kamipun melesat ke Pearl Market yang berada di seberang.


Perempuan di Pearl Market.... harus tahan godaan. Mau cari apa? semua ada di sini, yang penting pintar nawar. Barangnya juga bagus-bagus, kalo gak tahan godaan ya bisa semua semua dibeli.... Kimono 'sutra' (gak tau ya asli atau ngga) orangnya mau lepas harga 50 Yuan.  Teman saya membeli beberapa pcs busana cheongsam di gerai bawah dengan harga @ 85 Yuan. Waktu kami ke lantai atas, di sana bisa dibeli seharga 70 Yuan.
orangnya cantik, ramah, supel... bikin sungkan nawar kerendahan... haha !

Naik ke lantai 2 banyak yang jual tas, koper... kami memang mau beli koper, sekarang yang bingung nawarnya..... tampak toko koper yang memberikan harga pas, bisa dilihat : 200 Yuan (ukuran koper kabin). Saya yang gak hobi nawar, sudah mantap menuju toko itu.... eh dihadang sama spg gerai koper tas lain... hadewwww..... dia menawarkan koper 'samsonite' ukuran kabin yang tahan banting (kopernya pun dia banting banting) dan dilengkapi 360 degree rotating wheel.... harga normal 2000 Yuan, untuk penglaris dia kasih harga spesial 850 Yuan (kalo bukan penglaris harganya 1200 Yuan). Saya bingung gimana nawarnya, mau bilang 100 Yuan kok gak enak ya.... teman saya sudah nyerah, dia mau beli juga tapi gak bisa nawar. Ya udah, kami tawar 2 koper 300 Yuan. Saya gak gitu berharap, karena saya mau ke toko harga pas di depan saya..... Sang spg tahu kalau saya ingin ke toko itu, diapun gigih mempertahankan saya. saya bilang : I'll look around, I'll be back.... dia cepat-cepat memegang tangan saya : no, no, you won't be back, you will forget me..... hehehehe
"ok, then 350 for 2, " kata saya..... dia jawab : oh come on, this is Samsonite.... (hehehehe 'samsonite')
akhirnya, koper kami dapatkan dengan harga 400 Yuan dapat 2. Mungkin masih bisa lebih murah, tapi ok lah.... itu sesuai budget kami.
Ada lagi tas kantor 'leather' tahan api..... harga asli 2500 Yuan, kami dapat dengan harga 135 Yuan.
Gak taulah kita pinter nawar apa mereka yang pinter ngasih harga.... hehehehe
Gara-gara koper ini, kami balik ke hotel dulu untuk taruh barang-barang belanjaan. Setelah itu, lanjut ke Wangfujing.


Sebenarnya kami ingin pergi ke wangfujing yang ada pedagang-pedagang makanan jalanannya.... tapi gak jelas arahnya ke mana. Seharusnya sebelum ke Beijing saya download search app yang bukan google. Gara-gara gak bisa pakai google di sini, jadi seperti orang tanpa arah..... Kita mempelajari peta-peta yang ada di station. Sewaktu kami tiba di airport, kami berharap bisa menemukan peta Beijing dan promo wisata, ternyata gak ada....
Wangfujing seru banget.... banyak barang bagus, dan yang saya suka... harga PAS, ada diskon lagi.. haha !
Sayangnya, karena keterbatasan waktu, kami tidak bisa menyusuri wangfujing ke ujung-ujung.... :(

Pengen suatu saat kembali lagi ke Beijing, di musim yang sama dengan persiapan yang lebih baik dan mengunjungi lebih banyak tempat.

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......