Langsung ke konten utama

Jalan-jalan ke Xi'an, Nagih ! (part 1)

Awalnya, saya dan teman saya mendapatkan tiket promo Airasia surabaya-kuala lumpur untuk Januari 2018 pp Rp 370.000.
Di kemudian hari, ada promo lagi, kuala lumpur - Xi'an pp Rp 1.700.000
Itu semua kami dapatkan sekitar setahun sebelum hari H.

Waktu demi waktu berlalu, setiap membaca blog ataupun tulisan orang lain mengenai perjalanan ke Xi'an kok bikin kami ketar ketir.... terutama masalah toilet umum.
Duh, semakin waktu mendekat, semakin kami kuatir... rasanya ingin ganti jurusan saja.
Tapi kok ya penasaran dengan wisata kuliner di sekitar Muslim Square, Xi'an.... jangan-jangan Xi'an memang indah sekali... jangan-jangan kami malah getun di kemudian hari karena batal ke Xi'an.
Akhirnya di bulan Desember kami mengurus visa China melalui Wita Tour, Surabaya dengan biaya Rp 600.000/orang. Untuk pas foto, kami membuat di Gaya Foto jalan Kertajaya dengan biaya Rp 50.000 (4 lembar). Kami sengaja memilih Gaya Foto karena tempat ini sudah biasa membuat cetak foto untuk urusan visa. Tinggal bilang : mau bikin pas foto untuk visa China.... foto bukan urusan remeh lho... ukurannya harus persis seperti yang tertera di website China visa.
Seminggu kemudian, visa kami sudah jadi.

Hari berganti hari, tibalah tanggal 4 Januari 2018.
Jam 6 pagi kami berdua sudah berada di Bandara Juanda Terminal 2 menunggu penerbangan kami menuju Johor Bahru. (Kok JB? katanya KL.... iya, karena tiket Sby-KL yang kami beli waktunya tg 11 Januari 2018. Nah tiket yang murah untuk ke KL tg 4 Januari lewat JB, lanjut JB-KL total sekitar Rp. 280000)
Karena penerbangan delay 30 menit, kamipun tiba di Johor Bahru sekitar jam 12 siang.
Ini kali pertama kami menginjakkan kaki di Johor Bahru. Airportnya tidak begitu besar, begitu masuk langsung deretan meja imigrasi. Pemeriksaan lebih ketat dari pada di KLIA. Tak jarang 1 orang diperiksa lebih dari 5 menit. Tak peduli antrian mengular panjang.
Penerbangan ke KL sekitar jam 5 sore dengan waktu penerbangan 50 menit.
Setibanya di KL kita makan malam dulu di bandara terus cabut ke Myhotel@bukitbintang yang sudah kami booking via Hotels.com untuk 1 kamar double bed dengan tarif Rp 287000.
Hotel ini nyaman, dekat jalan Alor tapi lumayan jalannya dari stasiun MRT ataupun monorail.

Tanggal 5 Januari 2018
Jam 3 sore kita sudah siap di bandara KLIA2.... penerbangan kami ke Xi'an sekitar jam 6.30 petang.
Di ruang tunggu, agak canggung juga kita melihat banyaknya penumpang (tampaknya penduduk negara tujuan) yang tampak nyantai berbusana tropis sedangkan kami berdua sudah berpakaian rangkap siap menembus hawa dingin..
Mereka tampak asyik berbicara, sepertinya pada pergi berkelompok.
Hingga tiba saat semua penumpang diminta untuk masuk ke dalam pesawat.
Ternyata disinilah 'keseruan' itu dimulai.
Kami duduk di baris kedua dari toilet, tepat di belakang kursi hot seat.
Sejak awal, sudah bergantian penumpang mondar mandir ke toilet.. rata rata bingung cari pintu toilet, saya baru ngeh.. mereka sebagian besar tidak bisa membaca huruf latin.
Lalu, satu persatu beringsut menempati kursi hot seat.
Tak lama, kru pesawat datang meminta mereka dengan sopan untuk kembali duduk di tempat semula.
Selang beberapa waktu, kejadian serupa terulang lagi..
Setelah waktu makan malam, waktu semakin larut, beberapa penumpang mulai sibuk membuka kabin bagasi, mengeluarkan pakaian tebal dan... ganti di area depan kursi kami... (hihihi).
Malampun makin larut, kru pesawat entah dimana.. satu persatu kursi hot seat di depan kami mulai berpenghuni.. dan merekapun mulai ngobrol.. dan semakin riuh hingga mirip pasar malam...
Mungkin 1-2 jam berlalu, pasar malam dikejutkan dengan seruan kru pesawat : no! no! no! get up! get up!.... mereka diminta untuk kembali ke kursi semula....
Sekitar pukul 10 malam akhirnya terdengar pengumuman persiapan landing.. ah, leganya...
Kru pesawat sudah duduk di kursi masing-masing, menit-menit awal berlalu...  hingga terdengar seruan kru : Sit down, please...
Pesawat masih dalam proses landing... masih berputar-putar..
Kembali seruan yang sama terdengar...
Saya lirik wajah kru pesawat sudah nampak kelelahan.. manusiawi lah, seumur-umur ini adalah penerbangan paling riuh yang pernah saya alami.
Hingga tiba saat pesawat mulai terasa menurun... seorang penumpang berdiri, berjalan dan pramugari memintanya untuk kembali duduk tapi tampaknya si penumpang tidak mengerti, hingga pramugara berteriak keras memintanya untuk segera duduk.
Saat jam menuju pukul 11 malam, pesawat mendarat dengan selamat..
Pemeriksaan imigrasi lancar dan cepat, petugas ramah. Dan kamipun menuju exit, nyantai tanpa bagasi.
Kami mencari phone booth, tersedia telepon lokal gratis. Teman saya menelpon hotel Furui Xianyang yg sudah kami booking via hotels.com untuk menjemput kami. Hotel ini sejatinya memberikan fasilitas free shuttle. Sang resepsionis meminta kami untuk menunggu di gate .... (saya lupa).
Kamipun ke luar menunggu di depan gate yang diminta. Mana malam... dingin.... waktu berlalu.. 15 menit... 20 menit.. kok lama sekali, seharusnya hanya butuh 5-10 menit saja karena hotel tersebut hanya berjarak sekitar 200m dari airport.
Kamipun kembali masuk ke dalam untuk menelepon. Setelah beberapa kali, telepon akhirnya diangkat, katanya sudah dipick up tapi kami tidak ada. dia tanya tadi nunggu dimana, teman saya bilang tunggu di depan gate. orang di seberang telpon menjawab bahwa tadi sudah dicari di dalam, sekarang tidak bisa keluar karena salju sudah mulai turun.
Ya sudah, mau gimana lagi percumalah berdebat apakah kami kena scam atau tidak.. kamipun mencari kursi untuk beristirahat.
Disini kami baru tahu, sebenarnya tak perlu booking hotel bila mendarat larut malam begini di Xianyang Airport. Kami booking karena kuatir berlebihan tentang larangan bermalam di airport dan kondisi toilet umumnya. Ternyata tidak seperti itu, kita bisa bermalam di airport Xianyang.. silahkan pilih kursi mana... toilet pun bersih. Untung saya bawa termos plastik untuk minum. Dispenser air minum panas-dingin tersedia. Yang agak bermasalah hanya penghangat ruangan tampaknya tidak difungsikan di malam hari...
Kalau ingin menginap di hotelpun bisa langsung  pilih. Banyak yang menawarkan hotel.
Tapi kami rasa lebih aman untuk bermalam di airport, toh jam 7pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke kota Xi'an.

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......