Langsung ke konten utama

Jalan-jalan ke Melaka

Dapat lagi tiket promo free seat dari Airasia surabaya-KL pp berkisar 380000/orang.
Kali ini tujuan kita : KL - Melaka - Putrajaya
Kami berangkat dari Surabaya sekitar pukul 12.25 siang tanggal 1 September 2017. Tiba di KLIA2 sekitar pukul 4 sore. Sebelumnya kami sudah booking Wana Riverside Hotel Melaka untuk satu malam. Kami perkirakan naik bis dari KLIA2 pukul 6.15 petang, ternyata bis jadwal itu sudah penuh, adanya untuk pukul 8.15 malam. Waduh..... akhirnya kita putuskan beli tiket bis ke KL sentral (@ RM12). Sesampainya di KL sentral kita sambung ke station Masjid Jamek menggunakan LRT (sekitar RM 1.20) lalu oper line coklat untuk turun di Terminal Bersepadu Selatan. Waktu kita tiba di station masjid jamek, agak bingung juga mesti ambil line yang mana karena TBS di peta tidak begitu jelas ikut jalur hijau atau coklat. Kebetulan ada beberapa stan promosi, kita bertanya pada mbak-mbak yang jaga stan provider. Mbaknya begitu ramah menjelaskan kepada kami arah menuju TBS. Melewati konter itu, ada konter promosi biskuit Lexus, teman saya disodori sampel gratis 1 bungkus (lumayan......)
Lalu kamipun bergegas menuju line coklat (Putra Heights). Tarifnya sekitar RM 3.20 menuju TBS.
Sekitar pukul 19.15 kita di konter tiket TBS. Untung dapat tiket ke Melaka untuk pukul 19.30 (@ RM10). Kamipun bergegas ke platform 17 menuju ruang tunggu.
Terminal ini keren banget... mirip bandara.
Tepat pukul 19.30 pintu menuju bis di buka, para penumpang bergegas naik dan bis pun segera berangkat.
Bisnya bagus... kursi nyaman... area kakipun longgar.
Berhubung perjalanan malam, pemandangan di luar tidak begitu jelas terlihat karena tidak banyak lampu jalan yang menyala. Hanya di area dekat perumahan, pom bensin dan toko/kedai saja yang lampu jalannya nyala.
Kami belum makan/minum sama sekali sejak tiba di KL. Untungnya di pesawat kami memesan makan siang dan kopi. Tapi malam itu lapar juga.... dan satu-satunya makanan yang ada pada kami adalah satu bungkus sampel biskuit Lexus yang tadi kami dapat di Station Masjid Jamek. Saat dibuka, ternyata isinya 2 keping ! Yay! dapatlah kami seorang satu.... hehehehe.... Alhamdulillah banget....
Setelah 1,5 jam perjalanan, bis berhenti di sebuah terminal. Tampak lumayan banyak penumpang yang turun, kamipun ikut turun. Karena area terminal yang sepi, kami bertanya pada pengemudi bis apakah ini Melaka Sentral. Dijawab : Ini AG sentral...... Untung tanya..... kamipun masuk lagi ke dalam bis. Bis pun segera berlalu lagi.... Sekitar setengah jam kemudian sampailah di Melaka Sentral. Area sekitar dan menuju Melaka Sentral tampak ramai, kamipun merasa lega.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.30 bis dalam kota sudah tidak beroperasi. Jadi kami terpaksa naik taksi menuju hotel. Tarif yang diminta RM 25. Sekitar 15 menit perjalanan, tibalah kami di Wana Riverside Hotel.
Cek in hotel lancar, karena ada peraturan baru... dikenakan pajak turis per malam RM 12 dibayar saat menginap. Setelah menaruh barang2 kami dan sholat, kami lanjut berjalan kaki ke Jonker Walk.
Karena gelap, kami agak bingung ambil arah mana... tapi kami putuskan mengikuti orang-orang yang tampak ramai berjalan ke salah satu arah. Ternyata tak begitu jauh dari hotel, sekitar 10 menit jalan kaki saja.
Wow..... ramai banget!!! kebanyakan orang berjualan makanan, souvenir, minuman sepanjang Jonker Walk. Area Jonker tampaknya memang dipertahankan arsitektur bangunannya. Nuansanya benar-benar tempo dulu. Kalo surabaya, mirip area kembang jepun tapi kembang jepun lebih luas.
Tak jauh dari Jonker walk sudah tampak Stadhuys (Bangunan Merah). Di situ banyak sekali becak hias dengan musik yang disetel keras keras... Benar-benar orang penuh sesak di area situ.
Setelah puas lihat-lihat kamipun berjalan kembali ke arah hotel untuk mencari makan malam.
Di area Jonker Walk sebenarnya saya ingin makan nasi.... tapi tidak tampak masakan halal. Tadi saat jalan dari hotel di area pelataran depan Hangtuah mall tampak kedai halal. Kamipun jalan menuju tempat itu.
Setibanya di sana..... alamak.... ramenya minta ampun..... mau order susah banget! sudah orderpun gak dapat-dapat makanan ataupun minuman. Mungkin sudah sekitar 20-30 menit menunggu tanpa hasil.... akhirnya kami jalan menuju Seven Eleven yang ada dekat situ. Jadinya saya beli nasi lemak frozen... sekitar RM4.50, masukkan microwave di situ juga. Saat menunggu, kepala saya terasa pusing, kuping saya berdenging.... duh tanda-tanda mau pingsan. Sayapun segera keluar untuk duduk. Teman saya di dalam menunggu nasi lemak saya selesai.
Setelah badan saya terasa lebih enak, kami pun berjalan menuju hotel.
Di hotel saya makan nasi lemak itu.... Alhamdulillah.... sekitar jam 12 malam lebih saya baru makan nasi...

Jam 9.30 pagi kita memutuskan untuk check out. Kita batal untuk jalan-jalan sekitar Melaka karena kurang greget kotanya bagi kami....  kita jalan kaki menuju perhentian bis di depan Hang tuah Mall (berjalan sedikit dari sebrang Seven Eleven). Bis menuju Melaka Sentral tarifnya RM 1.
Di Melaka Sentral kami tak menunggu lama, kebetulan ada bis yang sudah akan berangkat menuju KL Sentral dengan tarif RM12. Sebenarnya kami mendengar ada calon penumpang yang menawar RM11 tapi kami tak ingin kehabisan waktu... sudah tak apa

Lega sekali saat tiba kembali di TBS. Kita menuju Masjid Jamek Station menggunakan LRT, turun di situ kita bergegas menuju Hanifa Shopping Mall. Ahhhh senangnya lihat coklat, biskuit, kopi, buah, dll..... rasanya semua rasa lelah hilang! haha!
Setelah puas berbelanja untuk keperluan oleh-oleh, kita pun menuju station kembali untuk lanjut ke KL Sentral.
Setibanya di KL sentral, kita menuju jalur monorail ke arah pintu keluar sisi kanan. Hotel Westree yang sudah kami booking berada tepat di seberang Allianz Tower (di sebelah Nu Mall).
Lokasi ini sangat strategis. Berjajar hotel Sentral, Easy hotel, Check In hotel, Westree Hotel...
Check in pun lancar, mudah. Setelah menaruh barang-barang kami di kamar, kita lanjut ke Nu Mall (tepatnya area food court Quizzine) untuk makan siang (saat itu sekitar pukul 1 siang). Saya memesan favorit saya Nasi Ayam dengan sayur RM 7.40.... Porsinya banyak! saya sangat kelaparan... tak butuh waktu lama untuk menghabiskan semua itu.. hehe
Setelah beres, kita lanjut ke Putrajaya menggunakan KLIA transit RM 8. Perjalanan cepat dan nyaman, sekitar 20 menit kita sudah tiba di Putrajaya Station. Jalan ke arah bus station, lalu naik bus no 502 dengan tarif RM 1.5 menuju IOI city mall.
Ternyata jalur bis sudah dirubah. Bis no 502 tidak lagi melewati Putra Perdana maupun Masjid Putra... sayang juga... karena suka sekali saat bis melewati bangunan-bangunan perkantoran yang megah tapi di jalur yang baru ini tidak dilewati lagi. Bis langsung menuju IOI city mall.
Kita berkeliling mall hingga pukul 19.30 malam. Bis menuju Putrajaya sentral datang tepat waktu dan hanya berhenti sebentar untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.
Kamipun lanjut kembali ke KL sentral menggunakan KLIA transit.
Sesampainya di KL sentral, kita keliling Nu mall sebentar lalu kembali ke hotel.

Tanggal 3 September 2017 jam 8 pagi kita bergegas ke bukit bintang menggunakan monorail. Kita sarapan dulu di Alor street. Nasi goreng sekitar RM 6. Hingga sekitar pukul 11 kita jalan-jalan sekitar Lot10, lalu kembali ke hotel menggunakan monorail. Setelah berkemas-kemas, kita check out sambil menitipkan tas-tas kami yang akan kami ambil sekitar pukul 1 siang. Kitapun lanjut jalan-jalan ke Nu Mall.
Jam 1 siang kita kembali ke hotel untuk mengambil tas, lalu ke terminal bis menuju KLIA2.
Sekitar pukul 3 kita tiba di KLIA2 sambil menunggu waktu drop bagasi, kita makan dulu di Quizzine. Lagi-lagi saya pilih menu favorit saya : Nasi Ayam.. kalo di sini harganya lebih mahal sekitar RM1-1.5 dibanding yang di Nu Mall (nama kedai yang sama).
Jam 4 sore kita drop bagasi, lalu lanjut masuk cek imigrasi..... Nyantai sekali perjalanan kali ini. Di dalam kita masih bisa bersantai ria di Kaya Toast sebelum menuju Ruang tunggu.
Semuanya sesuai jadwal. Pukul 19.25 pesawat sudah berada di jalur take off, terdengar suara pengumuman dari the captain kalau belum mendapatkan ijin terbang karena cuaca yang kurang baik (badai di laut Cina menyebabkan berubahnya arah angin).... sekitar setengah jam pesawat tidak bergerak, menunggu dengan sabar... hingga akhirnya ijin terbangpun di dapatkan..
Pukul 22.40 pesawat akhirnya landing di Bandara Juanda Surabaya. Alhamdulillah....
Antrian imigrasi penuh sesak, tampaknya beberapa pesawat mendarat dalam selang waktu berdekatan karena delay. Tak apa... yang penting kita semua selamat tiba di tanah air kembali..

Tampaknya cuaca di bulan September kurang begitu baik untuk penerbangan karena sering ada badai di area Laut Cina Selatan. Penerbangan menuju KL dan menuju Surabaya dua-duanya bikin deg-degan.... hehehe. Tapi jadi bikin saya banyak berdzikir sepanjang penerbangan...

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......