Langsung ke konten utama

Wisata Ekonomis ke Jepang

Alhamdulillah perjalanan kami ke Jepang terlaksana dengan selamat dan lancar. Pengeluaranpun sesuai budget.

13 Januari 2016
Tak ada kesulitan di imigrasi Kansai Airport ketika kami tiba, tidak ditanya macam-macam. E paspor dibolak balik sebentar, lalu distempel. Saat melewati customs petugas bertanya setelah membaca lembar isian saya : Hanya sendirian? (dalam bahasa Inggris), saya menjawab : Tidak, bersama teman saya. Lalu saya menunjuk teman saya, sang petugaspun tersenyum mengangguk dan mempersilakan saya berlalu.

Di Kansai Airport, kami langsung menuju konter Informasi. Ada antrean panjang, tapi petugasnya ada 5 jadi tak perlu menunggu lama. Saat giliran saya tiba, saya ingin membeli JR Kansai Area Pass untuk pemakaian tanggal 13, 16 dan 18 tapi ternyata hanya bisa untuk hari yang berurutan. Dan kebetulan juga saat itu kereta ke Kyoto ada perbaikan dan baru bisa jalan di sore hari. Jadi kami putuskan untuk menggunakan Airport Bus Limousine ke Kyoto tanggal 13 (Yen 2250) dan membeli JR Kansai Area Pass untuk tanggal 15 dan 16 Januari (Yen 4500).
Kami pun lanjut ke tempat pemberhentian bis dan hanya menunggu kurang dari 15 menit untuk berangkat menuju Kyoto.


Sekitar 1,5 jam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Kyoto Station. Pemberhentian Airport bus tidak di dalam area Bus Terminal Kyoto Station tetapi di seberang Kyoto Station.


 Jadi ya jalan-jalan dulu sekitar situ kita ke Higashi Honganji Temple. Sebelum sampai di temple, kami melewati Osaka Tower.


Setelah puas foto-foto kami kembali berjalan menuju Kyoto Station ke area bus terminal untuk membeli tiket One day Bus Ticket (Yen 500 per hari, kami membeli 3 tiket untuk penggunaan 3 hari).
Dari Bus Terminal kami menggunakan bis no 100 menuju Gojozaka bus stop. Ternyata tidak seperti yang kami kuatirkan sebelumnya bahwa tidak ada keterangan alfabetis (saya tidak membeli paket data ataupun sewa wifi untuk keperluan selama di Jepang), nama tujuan terpampang lengkap dalam huruf kanji dan alfabet jadi tidak terlalu membingungkan. Petugas pun selalu siap sedia membantu dengan ramah.
Tak sampai 10 menit kami pun tiba di Gojozaka bus stop. Ini pemberhentian menuju penginapan kami dan Kiyomizudera Temple. Hanya butuh jalan 1 menit ke penginapan. Kami tiba jam 3 sore, waktu check in seharusnya pukul 4 sore. Kami hanya berharap bisa menitipkan tas untuk beberapa saat agar kami bisa jalan-jalan ke Gion.
Ternyata staf Orient Gojozaka Guesthouse sangat ramah dan membantu. Mereka mengatakan bahwa kamar kami sudah siap dan kami bisa check in lebih awal..... Horeeeee
Tentang Orient Gojozaka Guesthouse akan saya tulis tersendiri. Penginapan ini sip banget :D

Setelah atur-atur tas dan ke kamar kecil, kamipun lanjut ke Yasaka Shrine di Gion, kemudian menikmati datangnya malam di Gion..... indahnya....
Sekitar jam 6.30 malam kita sudah kembali ke penginapan karena hari sudah gelap dan kami sudah lelah juga.

14 Januari 2016
Jadwal kita hari ini adalah mengunjungi Kiyomizudera Temple, Nishiki Market dan Arashiyama. Hari ini kita akan menggunakan tiket bis one day pass sepuasnya. Dari Orient Gojozaka Guesthouse, kita hanya perlu menyebrang jalan dan menyusuri jalan kecil menuju Kiyomizudera, Kuil yang amat terkenal di Jepang yang menjadi salah satu warisan dunia.
Jalannya menanjak tapi tak terasa karena kita melewati jejeran rumah penduduk dan toko-toko tradisional yang menarik.




Saat itu pukul 8 pagi lebih sedikit, ternyata sudah ada juga wisatawan yang menuju kesana. Untung kita datang pagi, karena saat jam 9 mulai banyak wisatawan bermunculan.




Setelah puas menikmati indahnya Kiyomizudera Temple, kita menuju Nishiki Market. Saat di halte bus Gojozaka, kita agak bingung mau naik bis yang mana. Tiba-tiba ada seorang Nenek yang menghampiri saya dan bertanya ramah dalam bahasa Jepang sambil menunjuk layar yang ada di halte bis. Saya baru menyadari bahwa no. bis yang akan datang dapat dilihat di layar itu. Kami dari tadi tidak memperhatikan kalau ada layar. Dan nenek itu seperti bertanya kita mau ke mana. Saya jawab ke Nishiki Market. Dia bilang kita bisa naik bis 205 (kalo gak salah ingat) arah Gion untuk turun di shijo dori setelah Takashimaya. Nenek itu benar-benar ramah dan suka membantu.... rasanya senang sekali bertemu beliau.
Saat kami turun di halte dekat Takashimaya, salju tipis turun.... senang sekali melihat turunnya salju, melet-melet juga ingin merasakan rasa salju... tapi saljunya keburu leleh sebelum sempat terasa... haha
Salju langsung leleh begitu jatuh di tanah....
Nishiki Market letaknya di belakang Daimaru. Pasar tradisional itu menjual berbagai macam hasil laut dan olahannya, buah-buahan, sayur mayur, toko 100 yen juga ada, toko souvenir.... eh di bagian dalam ada stan yang menjual olahan hasil laut yang halal. Saya pun membeli 1, lumayan... 350 yen... hehehe...
Saat asyik lihat-lihat sambil ngoceh sana sini eh... ada suara menyapa : Dari jawa mana, mbak?
Sayapun mencari arah suara.... haha... seorang mbak Indonesia sedang berdiri manis di depan toko menunggu teman-temannya. Kita pun ngobrol sebentar.... senang sekali bertemu orang Indonesia yang ramah di negeri orang :D












Jam 1 siang kita bergegas ke halte bis untuk melanjutkan perjalanan menuju Arashiyama. Butuh waktu sekitar 30-40 menit untuk kesana. Salju masih turun saat kami tiba di halte bis. Di persimpangan jalan antara jembatan dan pertigaan kami bingung harus ambil arah mana menuju Bamboo Garden.Tidak nampak peta yang jelas menuliskan Bamboo..... Kitapun jalan menyebrangi jembatan. Setelah melewati lapangan... eh ternyata itu ke train station... haha ! Akhirnya kita tanya salah satu pedagang di situ, ternyata kita salah arah. Seharusnya kita tak perlu menyebrangi jembatan. Kita cukup jalan saja lurus menyusuri sungai menuju jalan setapak yang mendaki.
Pemandangannya indah, udara sejuk... rasanya nyaman sekali walau berjalan beberapa kilo. Akhirnya kitapun tiba di Bamboo Garden. Setelah puas foto-foto, kitapun kembali ke halte bus. Eh lagi-lagi, tak jauh dari halte bus ada stan yang menyediakan makanan halal !

Dari Arashiyama kita kembali ke hotel sekitar jam 6 petang. Sejak awal, saya biasa beli makan di 7eleven atau Lawson atau Family Mart. Biasanya saya pilih onigiri tuna mayo, salmon, seaweed, atau onigiri macam nasi goreng + telur. 1 porsi harganya berkisar Yen 130-160 belum tax. Tax disini lumayan gede juga... jadi kalo baca harga, amati harga setelah tax. Untuk kopi atau susu coklat botolan panas harganya sama sekitar Yen 130-160. Untuk sarapan saya beli roti (sekitar Yen 90-100) atau sup jagung/kentang/jamur (sekitar Yen 135) kadang juga mie (saya pilih yang kecil rasa sayuran / tahu sekitar Yen 100. Pernah beli yang wadah besar.... gak cocok sama perut saya, kebanyakan jadi eneg....). Jadi pengeluaran sehari untuk makan, saya habis sekitar Yen 500-600. Karena di penginapan ada dapurnya, bisa bikin kopi sendiri... saya sedia kopi sachet.

Pukul 2 pagi saya terbangun, iseng liat balkon... wah salju tipis tampak turun. Lalu saya kembali tidur, jam 5 pagi ngintip lagi.... wowwww.... saya blingsatan kegirangan melihat salju turun deras menutupi jalanan dan mobil-mobil yang diparkir di belakang penginapan. Semuanya jadi ikut bangun dan ribut menikmati dinginnya udara pagi di balkon. Sekitar jam 7 pagi kita bergegas ke depan penginapan untuk bermain salju.... senang sekali rasanya. Jalanan masih sepi dan salju yang bertebaran menutupi jalan masih tampak putih bersih belum terjamah jejak-jejak kaki ataupun lintasan kendaraan.

Tanggal 15 Januari 2016
Hari ini salju masih turun dengan indahnya.
Jam 8.30 pagi kita pergi ke Fushimi Inari menggunakan One Day Bus Pass. Kalau kita menggunakan bis, halte busnya agak jauh dari Fushimi Inari Temple. Tinggal ikuti aja orang-orang jalan menuju rel kereta. Sekitar 15-20 menit jalan kita akan mencapai Fushimi Inari. Kalo menggunakan JR Rail stationnya persis di seberang Gate Inari Shrine.
Indah sekali Fushimi Inari bertaburkan salju. Setelah puas menikmati keindahan Temple ini, kita menuju JR station. Kita akan pergi ke Nara menggunakan JR Kansai Area Pass.
Setibanya di Nara, kita jalan-jalan dulu di mall dekat station lalu mengikuti arah papan penunjuk ke Nara Deer Park. Rata-rata papan di kota ini menggunakan gambar rusa.. dan gambarnya cute banget.. langsung kita berpikir bahwa semua rusa itu mahluk cute macam kelinci... hehe
Ada toko mochi yang keliatannya lezat per biji Yen 130. Dan ternyata... emang lezat!

Sekitar 2 jam kita menghabiskan waktu di Nara lalu kita kembali ke JR station menuju Kobe/ Di kobe kita jalan-jalan sambil menikmati makan siang di sebuah restoran udon. Sekitar jam 5.30 sore kita kembali ke Kyoto... lumayan juga baru nyampe Kyoto sekitar jam 7 malam.
Tanggal 16 Januari 2016

Jam 10.30 pagi kami check out, menggunakan bus dengan tarif Yen 230 menuju Kyoto Station. Kita akan ke Rinku Outlet Premium menggunakan Shinkansen Haruka dengan tujuan Kansai Airport menggunakan Japan Kansai Area Pass. Dari Kansai Airport kami menggunakan Shuttle Bus khusus tujuan Rinku dengan tarif Yen 200.
Rinku Outlet Premium ternyata hanyalah bagian kecil dari Rinku town yang besar sekali, yang dipenuhi bermacam-macam toko, sepertinya dibagi sesuai kelas-kelasnya. Ada Seacle yang menyediakan barang-barang dengan harga lebih murah dari ROP.
Untuk yang ingin mencari tas Anello original (di Jepang sendiri banyak beredar Anello tembakan atau KW. Biasanya ditawarkan dengan harga miring atau diskon lumayan 10-15%. Jadi mesti hati-hati kalo emang berniat cari yang asli). Nah di Seacle ada toko Raw yang terletak tepat di depan Wheel. Harga Anello di toko ini sekitar Yen 4200 - 6500 yang model ransel (tergantung besar, kecil). Pembelian di atas Yen 5000 dapat free tax langsung di toko itu, nanti struk ditempelin pihak toko di paspor kita yang harus kita kembalikan (struknya) di meja khusus tepat di depan imigrasi airport... gak rumit kok...

Jam 4 sore kita akhirnya tiba di Temma Station. Begitu keluar station, nampak outlet KFC di sisi kiri. Kita berjalan lurus menuju 7 eleven. Hotel kami - Hotel Daiki, terletak persis di sebelah 7eleven. Hanya butuh berjalan 2 menit dari Temma Station.
Setelah cek in, kita lalu menuju Tenjimbashisuji Shopping Street. Letaknya persis di belakang hotel kami. Kami tak mengira ternyata 'street' yang satu ini panjaaaang sekali... jam 7 malam kami sudah kecapean. Lanjut lain kali aja... haha

Tanggal 17 Januari 2016
Kita menuju Ogamashi Station yang terletak di seberang hotel (samping Kids Plaza Osaka - ini bukan bener-bener plaza tapi merupakan museum permainan khusus dibuat untuk anak-anak).
Kita main dulu di Nakanoshima Park, lalu menuju Osaka City Central Public Hall. Setelah itu perjalanan lanjut ke Osaka Castle.
Dari sini lalu kita menuju Shinsaibashi-suji Shopping Street. Alamakkkk.... ini lebih parah lagi panjangnya dibanding Tenjimbashisuji.... ampun gak ada habisnya toko... haha !
Di Namba, kami nemu Restoran Halal.

Kita lalu menyusuri namba menuju papan reklame Glico yang terkenal itu.... bukan tanpa perjuangan jalan menyusuri area ini.. singgah toko A, singgah toko B, singgah sana sini.... capeeeeekkkk
Tapi salut banget, gak ada rokok, gak ada sampah mengganggu.... kebetulan banget waktu duduk ngaso di teras outlet makanan (jalan sepanjang itu gak nyediain kursi untuk istirahat bok ! ) ada 2 orang bapak-bapak jalan santai... yang satu ngambil ceceran kertas nota yang jatuh, yang satu bawa kresek untuk nampung ceceran yang diambil itu bapak.... salut banget untuk pemerintah Osaka !
Jangan harap lihat bak sampah di sepanjang jalan ini. Sudah ada sign nya : sampah tolong dibawa dan jangan berhenti bergerombol saat berjalan agar tidak menghambat jalan orang lain....

Alhasil kami kembali ke hotel sekitar jam 8 malam... capeeeekkk

Tanggal 18 Januari 2016
Jam 9 pagi kami check out dan menuju Kansai Airport menggunakan JR rail sebesar Yen 1190. Jam 10.25 kami check in penerbangan kami (Jetstar) ke Sapporo.
Penerbangan tepat waktu dan Alhamdulillah lancar. Sekitar pukul 4 sore kita tiba di New Chitose Airport. Lalu kita beli tiket kereta ke Sapporo Station sebesar Yen 1070. Perjalanan dari New Chitose Airport ke Sapporo Station memakan waktu sekitar 30 menit.
Dari Sapporo Station kita berjalan kaki menuju Odori Park. Hotel kami tak jauh dari Odori Park. Kami sudah mencermati google view saat kami di Kyoto, jadi sudah siap dengan ancer-ancernya. Tak sulit mencari Nest Hotel Odori. Ahhhhh hotel yang nyaman, kamipun malam itu bisa beristirahat setelah lelah berjalan.

Tanggal 19 Januari 2016
Jam 9 pagi kita jalan lagi menyusuri Odori walkway (jalan bawah tanah yang dilengkapi dengan beberapa area toko (ada Aurora town), ada cafe-cafe, ada pameran ini itu.... gak terasa saat keluar kita sudah di seberang Sapporo Station. Berbekal peta, kita menyusuri jalan di bawah guyuran salju menuju Sapporo Beer Museum. Kita sudah jalan begitu jauh tapi tempat ini tak ada tanda-tanda muncul. Coba-coba tanya orang lokal, dikasih tau arahnya. Kita susuri lagi..... gak ketemu juga..... tanya lagi.... akhirnya ketemu !
Bagus banget tempatnya... apalagi ditutupi salju, makin indahhhhh
Dari sini kita main ke Airo, mall di belakang Sapporo beer museum. Karena salju makin deras dan kaki sudah letoy, kita memutuskan naik bis untuk kembali ke Sapporo station dengan tarif Yen 210. Dari sapporo staion kita berjalan kaki lagi menyusuri Odori walkway. Exit terdekat menuju hotel adalah exit 3.
Untung di lobby hotel selalu menyediakan kopi dan teh gratis jam 14.00 - 24.00, jadi kita bisa melepaskan lelah sambil ngopi di lobi sebelum kembali ke kamar.

Tanggal 20 Januari 2016
Jam 10.30 kita check out sambil menitipkan tas bawaan kami ke resepsionis. Kami ingin jalan-jalan dulu di sekitar hotel sebelum kita menuju airport.
Kita ke Tokyu hands dulu, toko ini ada 6 lantai barang yang dijual lumayan lengkap untuk... jual ranting kayu juga lo !
Dari sini kita ke Tanukikoji shopping arcade. Alamak... ini sih masih sodaranya Tenjimbashisuji..... ampun saya mah.... Lalu kita ke Mandarake. Nah ini dia.... ini toko anime. Khas Jepang banget. Untuk para penggemar anime, toko satu ini cocok sekali untuk dikunjungi.

Sekitar jam 1 siang kita kembali ke Nest hotel untuk mengambil tas-tas kami lalu lanjut jalan lagi ke sapporo station kemudian ke New Chitose Airport menggunakan JR rail.
Kita menggunakan Peach air untuk kembali ke Osaka. Counter check in buka 1 jam 25 menit sebelum keberangkatan. Mesti ekstra hati-hati kalo pake Peach. Karena antrean masuk melewati security check aja sudah mengular. Boarding gate ditutup 30 menit sebelum keberangkatan. Jadi kita cuma punya waktu 1 jam untuk cek in trus antre trus cari-cari gate.

Ternyata saat itu ada beberapa penerbangan yang dicancel, delay... termasuk penerbangan kami delay 1 jam. Gak papa lah asal jangan cancel karena besok kami sudah harus kembali ke Indonesia.

sekitar pukul 22.00 pesawat siap-siap landing di Kansai Airport... landingnya bergoyang-goyang cukup mengerikan. Sudah mikir jelek aja..... saat keluar dari pesawat, baru aja melangkah..... weeeerrrrrrrrrr hembusan angin sangat keras menerpa. Padahal kita hanya butuh beberapa langkah untuk naik bis airport. Keluar terminal 1 (ini terminal khusus untuk Peach), kita menuju Terminal 2 menggunakan Shuttle Bus gratis. Duh anginnya.... super kuat.... tampaknya ada badai saat tadi kita mendarat, pantas saja pesawat bergoyang-goyang. Syukur Alhamdulillah terima kasih ya Allah kami semua berhasil mendarat dengan selamat di Kansai Airport.
Ya, hati ini lega sekali saat kita merebahkan diri di jajaran kursi tunggu Kansai Airport. Malam ini kami beristirahat di airport menunggu datangnya pagi. Pukul 8 pagi kami sudah harus check in bagasi. Ternyata bermalam di Kansai Airport cukup nyaman. Bisa beristirahat selonjoran, toilet bersih... malah lebih aman untuk menginap di sini bila pagi harus sudah siap di airport seperti kami ini.

Tanggal 21 Januari 2016
Jam 7 pagi, kita sarapan udon di resto Halal di Kansai airport. Kenyang....
Jam 8 pagi, kami sudah beberes bagasi. Lalu kami jalan-jalan di pertokoan airport yang sudah buka jam 7 pagi. Jam 9 pagi kita bergegas ke pintu masuk, menuju security check, mengembalikan struk belanja bebas pajak, lalu clear immigration.... begitu keluar imigrasi.... eh ada uniqlo, mampir lagi... haha.... trus jam 10 kita masuk gate penerbangan kami menuju Kuala Lumpur.
Penerbangan mulus... sekitar jam 5 sore kitapun mendarat di KLIA2. Kita tidak keluar imigrasi tapi langsung transfer. Saya masih sempat sholat dulu di surau dekat toilet.
Jam 7.40 malam penerbangan kami lanjut menuju tanah air tercinta, menuju kota kami tercinta... Surabaya.
Jam 9.45 malam kami mendarat. Alhamdulillah...

Catatan biaya transportasi selama di Jepang 9 hari (13-21 Januari 2017) :
Airport Limousine Bus Yen 2550
JR Kansai Area Pas 2 hari Yen 4500
Bis Kyoto (one day pass) x3 Yen 1500
Bis Kyoto menuju Kyoto Station 1x jalan Yen 230
Osaka Eco Ticket Yen 800
JR kansai airport Yen 1190
JR (chitose-sapporo station) x 2 @ Yen 1070 = Yen 2140
Bis Sapporo Yen 210
total Yen 13120

Jadi, untuk biaya yang kami keluarkan per orang :
Tiket AA pp + hotel 8 hari = Rp 5.355.891
Tiket Jestar, Peach airlines dan transportasi darat = Y 21,950 (kurs 1 Yen = Rp 119) sekitar Rp 2.612.000
total Rp 7.967.891




Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......