Langsung ke konten utama

Saya dan Layanan Toko

Suatu kali, saya sedang ke toko U*O yang cukup terkenal di kota saya untuk membeli sebuah Air Conditioner. Saya sudah berencana untuk membeli merk tertentu yang cukup terkenal kualitasnya.
Itu bukan kali pertama saya ke toko tersebut. Memang, setiap kali mencari sesuatu pasti ada seorang Sales yang membantu kita untuk memilih.
Kali ini, seorang Salespun datang menghampiri dan menyarankan produk G***. Saya tidak begitu kenal dengan merk itu. Saya memang mencari produk low watt tapi merk Sh**p. Saya pun melihat-lihat produk dengan berbagai merk yang ada di situ. Setiap saya tanya tentang suatu produk, selalu dijawab itu bukan seri Low watt atau barang sudah habis. Dari sekian banyak produk, kembali yang 'terunggul' dan tersedia adalah barang merk G*** tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli produk itu karena sudah lelah dan malas pergi ke toko lain.
Sesampai di rumah, saya rada menyesal kenapa membeli produk itu karena bukan produk itu yang saya harapkan. Saya jadi bertanya-tanya, apakah benar di toko U*O saat itu barang-barang yang saya inginkan sedang kosong? ataukah hanya akal-akalan sales untuk sukses menjual barangnya?

Hal serupa juga saya alami saat ingin membeli handphone di toko *P*LL*. Saya ingin produk merk X karena terkenal awet, baik dan fitur sesuai kebutuhan. Tapi di sana, sales menawarkan produk Y dan menunjukkan fitur-fitur 'mutakhir' yang ada pada handphone tersebut. Tentu saja dengan membandingkan produk X yang saya incar. Tidak hanya sekali saya mengalami hal ini, dan selalu saya pulang dengan membawa produk merk berbeda dari yang semula saya inginkan.

Kemudian, saya ke toko *NFO**A untuk membeli sebuah sofa. Sebelumnya saya sudah cek di website toko untuk mencari produk yang saya inginkan. Di website tertera nama dan harga yang kemudian saya foto untuk mempermudah saya menunjukkan barang yang saya cari di toko itu nanti.
Sesampainya di sana, seorang Sales mendampingi saya dan mengantar ke area sofa. Saya tunjuk barang yang saya cari. Ternyata harganya berbeda dengan yang tertera di website. Lebih mahal sekitar 400 ribu rupiah. Sayapun menunjukkan foto website yang sudah saya simpan di hp saya. Kemudian Sales tersebut pergi untuk mencocokkan harga ke atasannya, tak lama ia kembali dan menyatakan bahwa harga dikoreksi sesuai dengan web.
Saya akhirnya memilih sebuah produk senilai sekitar 2,5 juta rupiah. Lalu sales tersebut menjelaskan, karena saya bukan member dan produk yang saya beli bernilai di bawah 5 juta rupiah, saya dikenakan bea pengiriman sebesar rp 250000 dan ada lagi bea pemasangan sebesar rp 150000. Jadi total bea tambahan sebesar rp 400000. Saya pun memutuskan untuk tidak jadi membeli barang tersebut karena menurut saya bea tambahan itu terlalu besar. Jarak toko ke tempat tujuan di bawah range 10 km, dan produk yang saya belipun hanya sebuah sofa berukuran sekitar 90 x 190cm. Lebih baik saya membeli di toko lain, banyak toko yang memberikan servis pengiriman gratis tanpa harus menjadi member.

Saya berharap ada toko yang memberikan layanan tanpa merayu-rayu konsumen untuk membeli produk X karena diskon yang didapatkan toko dari pabrikan X lebih besar dari produk-produk lainnya. Saya berharap toko-toko memberikan kebebasan pada konsumen untuk memilih. Asisten toko ada untuk membantu konsumen melihat produk dan memberi penjelasan. Karena alasan ini, saya kadang lebih suka belanja online. Dengan berbelanja online, keputusan saya tidak dipengaruhi oleh rayuan sales. Saya merasa lebih dapat membuat keputusan sendiri.

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......