Langsung ke konten utama

Hotel 1001 Malam Yogyakarta

Mendadak pengen ke Jogja padahal sudah mendekati libur panjang sekolah + libur natal, sudah kuatir gak kebagian tiket kereta dan sulit dapat hotel. Pesan tiket kereta seminggu sebelum keberangkatan, dapat kursi terpisah.. gak papa lah. Sancaka berangkat dari stasiun Gubeng Surabaya dengan tarif 240000 untuk kelas eksekutif.
Saat mencari tiket, kami pilih hotel yang tidak jauh dari stasiun Tugu Jogja karena kereta tiba di Jogja sekitar jam 9 malam. Selain itu tujuan kami sekitar Malioboro. Kami browsing agoda.com, pilihan jatuh ke Hotel 1001 Malam karena letak dan foto-fotonya menarik. Tarif per malam sekitar 390ribu rupiah. Sehari setelah booking, saya baru sadar bahwa Hotel terletak di dalam gang.... jadi kurang semangat juga, saya sudah ingin membatalkan booking ini dan ganti hotel lain. Tapi ada biaya cancel USD 15... gak jadi cancel dah.
Cara menuju hotel dari Stasiun Tugu : Pilih jalan keluar  menuju jalan Pasar Kembang. Belok kiri sebelum hotel batik Ratna ada gang kecil, tampak papan Hotel 1001 Malam di ujung gang. Gangnya memang sempit, gang Dua atau gang International... kenapa? ternyata banyak hotel, losmen, cafe di sepanjang gang itu, banyak tamu-tamu asing menginap di area itu. Meskipun gang itu sempit tapi bersih, tertata rapi.. memberikan suasana yang berbeda. Mungkin itu yang dicari oleh kebanyakan tamu asing.
Pintu masuk hotel full ukiran, suasana tempo dulu langsung terasa begitu kita memasuki lobby. Tampak taman di tengah memberikan kesan adem dan nyaman.






Kamar hotel cukup nyaman, hanya penerangannya kurang. Mungkin sengaja dibuat seperti ini agar tamu bisa beristirahat dengan tenang. Tapi kalau kita perlu penerangan yang terang untuk mengamati sesuatu atau membaca jadi agak berabe juga...
Fasilitas yang tersedia : ac, kipas angin, save, air hangat. Tapi, NO TV :(
Kopi dan teh selalu siap sedia di balkon, bikin sendiri ya....



Sarapan disediakan hotel pada jam 7.15 pilihannya toast, pancake, nasi goreng. untuk minuman : orange juice atau mix juice. Nasi gorengnya enak!!!

Kalau ingin sarapan lokal, di samping hotel ada seorang Ibu yang berjualan gudeg hmmmm nikmat sekali gudegnya. Bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh, harga 1 besek rp 55000.
Lebih mantap lagi jalan aja ke Malioboro, mau makan apa aja tinggal pilih.

Kesimpulan : hotel ini OK, lumayan nyaman tapi saya kira dengan tarif segitu per malam rasanya kemahalan deh.

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...

Warung Ayam Bakar Rejosari

Kalo malas masak, makan.... bisa coba menu di warung yang satu ini. Warung Ayam Bakar Rejosari, di samping Indomaret, jalan Nginden Semolo 74 A Surabaya. Warung yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu saja datang silih berganti untuk yang sengaja hendak makan di sana ataupun yang dibawa pulang. Tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan menu yang kita order. Karyawan warung selalu sigap melayani pesanan. Harga yang ditawarkan termasuk ramah di kantong, apalagi warung ini tak jauh dari kawasan perguruan tinggi, tak heran kalau warung ini menjadi jujugan favorit para mahasiswa. 1 porsi ayam bakar dipatok seharga rp 11000 sedangkan ayam penyet rp 11500. Untuk 1 ekor ayam bakar/goreng harganya rp 44000. Ikan juga ada... ini nih daftar menunya Bisa dicoba kan ? Lidah saya bilang : LEZAT.......