Langsung ke konten utama

Satu Malam di Hongkong

Menggunakan Free Shuttle Bus gratis dari Venetian menuju Taipa Ferry Terminal hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. Tiket Cotai Water Jet ke Hongkong HKD 154. Tak perlu menunggu lama, kami langsung masuk ke dalam Ferry



masih banyak bangku kosong

Kebetulan saat itu tanggal 21 Januari 2016, cuaca berkabut dan hujan rintik-rintik jadi pemandangannya tidak terlalu jelas. Saat hampir memasuki Hongkong, baru tampak pemandangan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi berjejalan ....





Setelah melewati counter imigrasi (kini untuk Macau dan Hongkong tidak memberi stempel di passport, kita akan diberi kitir kecil yang ada barcodenya. Kitir ini jangan sampai hilang, simpan saja di dalam passport untuk pengecekan saat kita keluar dari Macau/Hongkong).
Kami makan dulu di KFC yang ada di mall sekitar pelabuhan ferry (Tsim Sha Tsui). Menu yang saya pilih nasi dengan saus jamur. Mau cari makanan halal belum tahu situasi kota, jadi ya sudah terpaksa.... 
Saat kami hendak makan, saya melihat beberapa gelandangan duduk dan makan makanan sisa pengunjung yang sudah pergi dan tidak menghabiskan pesanan mereka. Petugas bagian kebersihan membiarkan, ya memang kasihan juga... di cuaca yang dingin ini pasti lebih susah bagi mereka untuk mencari makanan.. tapi agak mengurangi kenyamanan pengunjung juga sih.... Kemudian muncul petugas keamanan meminta mereka untuk pergi.




Suhu di Hongkong saat kami tiba sekitar 12C, kami menuju Mongkok untuk check in di tempat kami menginap. Setelah check in beres, kami pun jalan-jalan ke Ladies Market, menyusuri Mongkok, kemudian lanjut ke Causewaybay.


padatnya arus penumpang MTR

Setelah puas menyusuri shopping areas, kami pun menuju Avenue of Stars. Pemandangan di malam hari indah sekali....





Lorong menuju stasiun MTR pun tak luput menjadi sasaran foto....



Di Causeway bay kami menyempatkan diri ke Mc Cafe, secangkir besar cappucino HKD 26, cangkirnya besar banget..... ah lumayan, bisa istirahat, duduk santai sambil berinternet ria dengan wifi gratis...


Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Tahu Sukun 73 Malang

Ibu saya paling suka TAHU, salah satu favorit beliau adalah Tahu Sukun 73 Malang. Teksturnya lembut, rasanya sedap... pokoknya PAS untuk selera ibu saya. Jika berkunjung ke Tahu Sukun 73 yang berlokasi di jalan S. Soepriadi Malang kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu. Di dekat pintu masuk juga ada Toko Camilan Oleh-oleh khas Malang.

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...