Langsung ke konten utama

Malioboro.... gak ada matinye !

Siapa sih yang tidak pernah mendengar nama Malioboro ?


Kawasan ini benar-benar menarik. Kalau berkunjung ke Jogja, gak usah repot-repot bawa baju ganti... di sepanjang jalan ini banyak sekali pedagang yang menjual pakaian batik khas Jogja dengan harga yang amat terjangkau. Kaos souvenir ukuran dewasa, harga paling murah yang saya tahu adalah rp 13500. Untuk celana batik harga berkisar 20000 - 25000. Saya suka sekali batik yang dijajakan di sini karena bahannya sangat nyaman dipakai. Kalau pilihan di pinggiran jalan Malioboro masih kurang, bisa langsung menuju Pasar Beringharjo di tengah-tengah jalan Malioboro... nah di sini silakan pilih sepuasnya. Cocok banget untuk siapa saja yang pintar menawar...
Mau beli souvenir lain? Jangan kuatir.... dari gantungan kunci, bolpen, tas rajut, bakpia sampai cincin akik yang lagi booming saat ini, ADA !

Malam hari, nikmat sekali untuk makan lesehan di sini. Kami mencoba salah satu tempat, random aja... karena banyak yang dipenuhi pembeli, kami pilih yang agak lengang..



Saya memilih menu gudeg komplit, sayang sayur nangkanya cuma dapat sedikit, padahal sayur itu yang amat saya harapkan... hehehe...


Sambil makan, bisa menikmati hiruk pikuk malam hari di Malioboro yang gak ada matinya ini....






Di ujung jalan Malioboro ada beberapa tempat menarik untuk di kunjungi :
1. Gedung Agung





2. Gembok Cinta, di ujung depan Gedung Agung
 ayo... ayo.... mumpung masih banyak tempat kosong, silakan dipasang gemboknya...


3. Museum Benteng Vredeburg
    Tiket masuk rp 2000








     Patung Jendral Sudirman



     Patung Oerip Soemohardjo








4. Gedung BNI di seberang Gedung Agung





5. Penunjuk arah di depan Museum Benteng




5. Monumen Serangan 11 Maret di samping Museum Benteng Vredeburg




6. Gedung POS Indonesia di seberang Monumen Serangan 11 Maret




7. Kawasan Pedagang Batu Akik





Kebetulan saat itu rekan-rekan mahasiswa sedang mengadakan demonstrasi... tidak begitu mengganggu, malah kami juga dapat ikut menikmati curahan aspirasi peserta demo. Polisi tampak berjaga-jaga dan terus mengatur kelancaran lalu lintas sekitar.... demo tampaknya berjalan lancar, aman terkendali.




Karena kami sudah berada di ujung jalan Malioboro, lanjut ah nyebrang jalan menuju Keraton...




Sebenarnya jalan Malioboro ini cukup panjang, tapi karena begitu banyak hal yang bisa dinikmati, lelah itu tak begitu terasa....


Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Tahu Sukun 73 Malang

Ibu saya paling suka TAHU, salah satu favorit beliau adalah Tahu Sukun 73 Malang. Teksturnya lembut, rasanya sedap... pokoknya PAS untuk selera ibu saya. Jika berkunjung ke Tahu Sukun 73 yang berlokasi di jalan S. Soepriadi Malang kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu. Di dekat pintu masuk juga ada Toko Camilan Oleh-oleh khas Malang.

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...