Langsung ke konten utama

Ole London Hotel Macau

Saya memilih hotel ini karena :
1. kelihatannya lumayan bagus, bersih
2. mudah dicapai menggunakan bis
3. harga lebih murah (sekitar 890000/mlm twin bed), saya sudah ubeg-ubeg cari hotel murah (private room + bathroom) di sekitaran Macau susah banget... mahal-mahal!

Hotel ini berada tepat di sebelah Best Western Sun Sun Hotel. Menuju ke mari mudah sekali menggunakan bis 3A dengan tujuan Ponte E Horta ( ada 2 tujuan bis 3 A, pilih yang Ponte E Horta). Turun di terminal terakhir, tinggal jalan sedikit sekitar 5 menit saja.

kelihatan canopy merah putih sebagai ciri khas Ole London Hotel

meja resepsionis

Kamarnya tidak terlalu besar, fasilitas yang disediakan cukup lengkap (bottled water, ceret listrik, teh, air panas) tapi penghangat ruangan tidak berfungsi (atau memang tidak tersedia ?).



Kejadian yang menarik kami alami saat kami sudah hampir tertidur, sekitar pukul 22.00 .... saya mendengar suara gedoran di pintu dan ucapan dalam bahasa asing (saya tak tahu apa artinya). Mungkin gedoran ke 3 baru saya berdiri... tiba-tiba saya kuatir bila ada kebakaran. Teman saya berusaha mencegah saya membuka pintu. Saya buka pintu, saya lihat ada seorang pria berpakaian preman dan wanita di sampingnya berpakaian seragam. Di rompi yang mereka pakai ada badge : POLICE. Saya masih sedikit mengantuk, saya lihat ada beberapa yang mengetuk kamar-kamar lain.
Petugas pria mengatakan sesuatu, tapi saya tidak mengerti apa yang dibicarakan. Saya tanya saja : Do you want to see our passports ? Tampaknya petugas itu baru ngeh kalau saya mengantuk... dia meminta maaf dan menjelaskan dengan sopan bahwa mereka mendapat tugas untuk mengecek. Setelah melihat passport kami mereka pun permisi. Ya.... gimana mereka mau mencurigai kami, kami tidur berpakaian lengkap.... celana lapis lapis, sweater pun kami pakai lapis 3.... hehehehe  DINGIN !!
Teman saya langsung bertanya-tanya kenapa polisi grebek hotel ini.... ahhhh saya sih gak terlalu mempermasalahkan, mereka hanya melakukan tugas. Kata teman saya, dia mendengar suara teriakan perempuan, mungkin ada yang ditangkap..... makanya to jangan ngelakuin perbuatan terlarang.....
wis, ngantuk.... ayo tidur, besok jam 5 pagi mesti bangun, siap2 check out.

Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Tahu Sukun 73 Malang

Ibu saya paling suka TAHU, salah satu favorit beliau adalah Tahu Sukun 73 Malang. Teksturnya lembut, rasanya sedap... pokoknya PAS untuk selera ibu saya. Jika berkunjung ke Tahu Sukun 73 yang berlokasi di jalan S. Soepriadi Malang kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu. Di dekat pintu masuk juga ada Toko Camilan Oleh-oleh khas Malang.

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...