Langsung ke konten utama

Musholla cantik di Central Chidlom, Bangkok

Saat lihat-lihat koleksi Lego di Central Chidlom lantai 6, tak sengaja tampak tulisan Prayer Room dan tanda panah.
Kebetulan sudah masuk waktu sholat Dhuhur, saya bergegas menuju tempat itu.
Tampak ruang kaca dengan sederet sofa panjang di dalamnya. Saya agak ragu untuk memasuki ruang itu karena lebih mirip ruang tamu daripada sebuah musholla. Apalagi di atas meja panjang tertata rapi toples-toples biskuit, piring kecil, cangkir bahkan kopi dan teh. Karena bingung, saya pun keluar lagi dari tempat itu.... mungkin sudah berubah fasilitas...
Saat saya bingung di depan ruang itu, ada seorang Ibu berwajah Asia Tengah masuk, sayapun bertanya apakah benar itu musholla. Dia mengiyakan dan menunjuk tempat sholatnya .... ya ampun ternyata di dalam ruang itu masih ada lagi 2 bilik terpisah untuk sholat pria dan wanita. Masing-masing bilik dilengkapi dengan ruang wudlu. Dan di dalam bilik sudah disediakan perangkat sholat yang tertata sangat rapi juga sebuah kursi empuk. Setiap bilik muat untuk sekitar 6 jemaah, kecil tapi bersih sekali.
Saya berkata pada Ibu tersebut bahwa saya tidak pernah menemui musholla sebagus ini di mall kota asal saya.... benar-benar tak menyangka. Alhamdulillah.... sholat berasa nyaman, khusyuk karena masih diliputi rasa amat terkesan.. di Bangkok, negara yang mayoritas penduduknya non muslim, musholla yang disediakan mall-mall besar malah jauh lebih nyaman dari pada di kota saya yang jelas jelas penduduknya mayoritas muslim ... di sebagian besar mall kota saya, mushollanya ada di lapangan parkir, tanpa tanda penunjuk yang jelas dan biasanya pengap, mengurangi kenyamanan sholat...




Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Tahu Sukun 73 Malang

Ibu saya paling suka TAHU, salah satu favorit beliau adalah Tahu Sukun 73 Malang. Teksturnya lembut, rasanya sedap... pokoknya PAS untuk selera ibu saya. Jika berkunjung ke Tahu Sukun 73 yang berlokasi di jalan S. Soepriadi Malang kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu. Di dekat pintu masuk juga ada Toko Camilan Oleh-oleh khas Malang.

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...