Langsung ke konten utama

Jalan-jalan ke Pabrik Dowa Bag Yogyakarta

Di ujung jalan Mangkubumi Yogyakarta kami menemukan Showroom Dowa Bag. Tempatnya cukup eksklusif, kami masuk ke dalam tapi barang-barang yang dipajang tidak sebanyak dugaan kami. Oleh staf Dowa di sana kami disarankan untuk mengunjungi Pabrik Dowa Bag di jalan Godean km 7,5, katanya di sana koleksi tas lebih banyak dan bisa melihat langsung proses produksi,


Dengan semangat kami menunggu taksi di ujung jalan tapi gak ada satupun yang lewat.... setelah berlama-lama menunggu, ada Pak Becak yang menghampiri kami menawarkan mengantar ke Pabrik Dowa. Kami ragu, karena pasti letaknya jauh sekali, gak tega juga membayangkan Bapak tersebut mengayuh becak sejauh itu untuk mengantar kami ke sana. Tapi sang Bapak keukeuh bersedia mengantar, tarif yang diminta rp 50000. Akhirnya kami setuju diantar Pak Becak itu ke Pabrik Dowa Bag.
Alamakkkk..... ternyata memang jauuuuuuh... tapi Pak Becak itu penuh semangat.
Akhirnya kami tiba juga di Pabrik Dowa Bag. Dari bagian depan saja sudah kelihatan welcoming...









Begitu masuk showroom, mata saya sudah terbuai oleh indahnya warna warni tas rajut.. langsung tangan ini pegang ini itu.. kepala bingung memutuskan tas mana yang akan saya pilih. Di sebelah kiri ternyata masih ada showroom terpisah dengan koleksi tas yang lebih banyak lagi. Di sisi showroom tersedia ruang duduk lengkap disajikan kue-kue kecil dan minum gratis untuk pengunjung.... wah Dowa bag benar-benar menghargai dan memanjakan pengunjung.
















Tempat produksi terletak di belakang showroom ( ada musholla besar di depan hall produksi). Asyik sekali












Postingan populer dari blog ini

Merawat Batu Akik Bulu Macan

Beberapa bulan ini saya terpana dengan keindahan batu akik bulu macan yang saya lihat di situs bukalapak.com. Coraknya itu lo.... lain daripada yang lain. Ada banyak orang yang menawarkan batu cincin dengan sebutan bulu macan, tapi yang saya maksudkan adalah akik bulu macan berwarna dasar hitam kecoklatan dengan corak seperti goresan goresan keemasan, asal Lumajang.... bukan jenis tiger eye atau badar besi lho ya.... Harganya mahal, apalagi yang coraknya tegas jelas menawan indahnya itu hadewww... jutaan, padahal ukuran kecil. Setiap hari browsing... akhirnya dapat 1 dengan harga 400rb, waktu datang warna hitam masih dominan dan corak keemasan masih tipis banget.... maklumlah, untung ukurannya sekitar 12x13mm. Gak papa, bisa dirawat.... akhirnya browsing lagi mencari cara merawat dan memunculkan serat di batu bulu macan. Ada satu cara yang lumayan mudah : Direndam di air kelapa. Nah sekarang masalahnya : cari air kelapa ! Mau ke pasar beli air kelapa kok males, mana 2-3 hari sekal...

Tahu Sukun 73 Malang

Ibu saya paling suka TAHU, salah satu favorit beliau adalah Tahu Sukun 73 Malang. Teksturnya lembut, rasanya sedap... pokoknya PAS untuk selera ibu saya. Jika berkunjung ke Tahu Sukun 73 yang berlokasi di jalan S. Soepriadi Malang kita bisa melihat langsung proses pembuatan tahu. Di dekat pintu masuk juga ada Toko Camilan Oleh-oleh khas Malang.

Pengalaman Mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya - Waru (2017)

Tanggal 14 Pebruari 2017 Berbekal cerita pengalaman teman saya yang mengurus perpanjangan dan mengubah paspor biasa menjadi e-paspor di bulan Desember 2016 lalu dan hasil membaca beberapa blog, kami berangkat ke Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya setelah sholat subuh hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2017. Jam 5 pagi kami tiba disana, dan langsung tampak berjubel orang di depan pagar kantor Imigrasi. Ternyata kami harus menulis nama di daftar antrian, dan mendapat no. 170! Bapak petugas tak lupa berkata : kalau nanti tidak kebagian, bisa kembali lagi kesini nanti malam jam 9 untuk menulis nama. Saat itu kami masih PD... kan batasnya jam 10 pagi.... Entah tepatnya jam berapa pagar dibuka dan dipanggil satu per satu sesuai nomer antrian. Sekitar jam 6 pagi terdengar seruan : no 170...... saya, Pak ! begitu masuk..... wow... antrean mengekor meliuk-liuk.... Jam 7.30 aktivitas kantor dimulai, antrian dipanggil satu per satu.... banyak bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah sepuh juga ikut m...